Pola Pikir Positif Jadi Kunci Sukses Menjalankan Bisnis

JAKARTA - Pola pikir yang positif menjadi kunci sukses dalam menjalankan bisnis. Direktur Utama YT Gold Arief Budiman menyebut bahwa kesuksesan 80 persen dipengaruhi oleh pola pikir.

Alih-alih teknik berbisnis, Arief mengatakan pola pikir lebih penting bagi para pelaku bisnis. Apalagi di tengah gempuran perspektif orang awam mengenai bisnis perhiasan yang dicap eksklusif dan kurang menjanjikan.

"Orang sukses dan tidak sukses kebanyakan ada dua, mereka harus tahu mekanik ya kan pengertian mekanik itu gimana caranya running bisnis," kata Arief dalam Podcast Aksi Nyata di kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (17/12/2022).

"Itu tuh cuman mempengaruhi 20 persen dari kesuksesan kita, sedangkan 80 persen itu adalah dari psikologi," sambungnya.



Arief menjelaskan mengenai faktor psikologis di mana pola pikir bermain di sana. Sebagai pelaku bisnis, harus terus berpikir melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sendiri dalam pikiran hingga termotivasi untuk menjawabnya dalam bentuk hasil yang terbaik.

"Nah di sini saya mau menggarisbawahi apa yang disebut psikologi yang berarti cara atau proses kita berpikir, gimana kita bertanya dan kita menjawab pertanyaan tersebut," jelas Arief.

"Jika pertanyaan itu istilahnya yang tidak membangun atau memotivasi kita pasti hasilnya pun tidak termotivasi," lanjutnya.

Arief juga mencontohkan, dalam perjalanan 23 tahun dirinya berbisnis, ia selalu berpikir untuk selalu menjadi yang terbaik. Arief juga menekankan dalam berbisnis harus ditanamkan rasa tak pernah puas dengan hasil yang telah diraih dan tidak pernah berhenti untuk belajar.



"Dalam perjalanan 23 tahun ini selalu kita berpikir bagaimana kita menjadi lebih baik ya, mungkin kalau saya dalam belajar itu menerapkan continuous improve, continuous learning, never ending learning," ujar Arief.

Arief juga mengingatkan untuk tetap menikmati proses yang sedang dijalani. Kadang kala para pelaku bisnis terlalu fokus dengan hasil yang terbaik tanpa menikmati proses yang dijalani untuk meraihnya. Akhirnya, mereka menjadi stres sehingga hasil yang diraih pun tak maksimal.

"Itu yang selalu kita berpikir gimana kita menjadi lebih baik dan gimana kita enjoying the proses karena kebanyakan orang berpikir dan akhirnya mereka stres," pungkasnya.